-->

Mengucap Syukur Dalam Segala Hal "1 Tesalonika 5 : 12-22"

Syalom sobat sekalian. kali ini beta gabe horas akan menuliskan renungan yang berisikan makna dari mengucap syukur kepada Tuhan dan apa tujuan kita untuk selalu mengucap syukur bagi Tuhan. Nah arikel ini akan menulisakan renungan yang berjudul Mengucap Syukur Dalam Segala Hal "1 Tesalonika 5 : 12-22". Untuk bisa mengetahui lebih lanjut silahkan simak dengan sebagai berikut ini.

Mengucap Syukur Dalam Segala Hal "1 Tesalonika 5 : 12-22". Dalam dunia yang semakin rapuh ini, orang beriman terpanggil untuk menunjukkan iman percaya di tengah-tengah situasi zaman. Kita terpanggil untuk senantiasa berdoa, bersyukur, serta memberi kepedulian terhadap sesama. Dalam perikop ini Paulus memohon agar Allah menguduskan dan memelihara totalitas hidup mereka, sehingga sempurna dengan tidak bercacat cela sampai Kristus datang kembali (23). Referensi : Renungan HKBP 5 Mei 2019.
Mengucap Syukur Dalam Segala Hal "1 Tesalonika 5 : 12-22"

Mengucap Syukur Dalam Segala Hal "1 Tesalonika 5 : 12-22"

Dalam dunia yang semakin rapuh ini, orang beriman terpanggil untuk menunjukkan iman percaya di tengah-tengah situasi zaman. Kita terpanggil untuk senantiasa berdoa, bersyukur, serta memberi kepedulian terhadap sesama. Dalam perikop ini Paulus memohon agar Allah menguduskan dan memelihara totalitas hidup mereka, sehingga sempurna dengan tidak bercacat cela sampai Kristus datang kembali (23).

Sikap hidup orang percaya dalam bergereja maupun kehidupan sehari-hari begitu penting. Dalam akhit suratnya, Paulus memberikan beberapa nasihat kepada orang percaya bagaimana kita harus menunjukkan sikap iman di tengah dunia ini. Pertama. agar memiliki sikap yang benar terhadap pemimpin atau hamba Tuhan dengan menghormati, menaati, mengasihi, dan mendoakan mereka (12), karena para hamba Tuhan telah bekerja keras dalam memimpin dan melayani mereka. Sikap demikian akan membuat persekutuan semakin hidup dalam damai dan sukacita.

Kedua, dalam hubunagn dengan saudara seiman, umat berimana harus menunjukkan sikap yang saling peduli dan saling menguatkan. Orang beriman harus berani dan penuh cinta kasih menegur mereka yang berbuat onar dan salah, menghibur mereka yang sudah bertobat agar tidak tawar hati dan terpuruk dalam rasa bersalah mereka, membela dan menguatkan jemaat yang pututs asa dan lemah iman (13-14). Sabar terhadapa semua orang, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi dengan kebaikan (15).

Ketiga, dalam pergumulan, orang berimana harus hidup penuh sukacita, tetap berdoa, dan bersyukur apapun masalah dan kesulitan yang mereka alami (16-18). Sikap demikian jelas berkenan kepada Allah. Dalam kehidupan kerohanian, mereka tidak boleh memadamkan karya Roh Kudus yang bekerja di dalam dan melalui mereka (19); tidak menolak firman Tuhan dan harus menguji segala ajaran yang muncul (20); memegang yang benar dan menjauhi segala kejahatan (21-22).

Dengan demikian mengucap syukur dalam segala hal adalah kehendak Allah. Mengucap syukur adalah hal yang baik di mata Tuhan, menyenangkan hati-Nya dan mempermuliakan nama-Nya. Sebuah ungkapan mengatakan: "Ucapan syukur akan menarik hati kita kepada Allah dan menjaga kita melekat pada-Nya". 

Dalam mengucap syukur kita akan selalu menginat Allah yang penuh kebaikan dalam hidup kita. Mengucap syukur juga mengajar kita untuk menerima kehendak-Nya walaupun keadaan tidak seperti yang kita harapkan. Kita percaya bahwa kehendak-Nya pasti lebih baik daripada kehendak kita. Jangan lupa untuk selalu mengucap syukur dalam segala hal dan menjadi berkat bagi sesama. Amin.

Referensi : Renungan HKBP 5 Mei 2019

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel