-->

Mensyukuri Kebaikan Tuhan "Yeremia 33 : 10-13"

Syalom sobat sekalian. kali ini beta gabe horas akan menuliskan renungan yang berisikan makna dari mengucap syukur kepada Tuhan dan apa tujuan kita untuk selalu mengucap syukur bagi Tuhan. Nah arikel ini akan menulisakan renungan yang berjudul Mensyukuri Kebaikan Tuhan "Yeremia 33 : 10-13". Untuk bisa mengetahui lebih lanjut silahkan simak dengan sebagai berikut ini.

Mensyukuri Kebaikan Tuhan "Yeremia 33 : 10-13". Perikop hari ini menunjukkan umat Allah, yaitu umat Yehuda yang berada pada keterpurukan, akibat Allah yang menghukum mereka karena dosa dan kejahatan yang telah mereka lakukan. Hukuman itu berupa kekalahan perang melawan Babel beserta kehancuran dan kesengsaraan yang mengikutinya. Namun di tengah keterpurukan itu, Tuhan tidak pernah meninggalkan umat-Nya. Referensi : Renungan HKBP 5 Mei 2019.
Mensyukuri Kebaikan Tuhan "Yeremia 33 : 10-13"

Mensyukuri Kebaikan Tuhan "Yeremia 33 : 10-13"

Perikop hari ini menunjukkan umat Allah, yaitu umat Yehuda yang berada pada keterpurukan, akibat Allah yang menghukum mereka karena dosa dan kejahatan yang telah mereka lakukan. Hukuman itu berupa kekalahan perang melawan Babel beserta kehancuran dan kesengsaraan yang mengikutinya. Namun di tengah keterpurukan itu, Tuhan tidak pernah meninggalkan umat-Nya. 

Nabi Yeremia memberi penghiburan tentang janji pemulihan Tuhan kepada umat-Nya. Nabi Yeremia memberi penghiburan tentang janji pemulihan Tuhan kepada umat-Nya. Di tengah kehancuran yang sedang dan masih akan dialami umat sampai bertahun-tahu ke depan, Tuhan berjanji bahwa kelak Tuhan akan memulihkan mereka ketika merekan datang dan berseru kepada Tuhan (ay. 1-3).

Ketika Tuhan menghukum umat-Nya, penghukuman itu berfungsi untuk memurnikan dan mengajari mereka. Akibat dosa, umat Tuhan menerima penghajaran dari Tuhan. Namun, tujuan penghajaran itu bukan untuk pemusnahan melainkan supaya setelah bertobat dan dimurnikan, mereka boleh dipulihkan kembali. 

Akibat pemulihan tersebut, dari reruntuhan dan puing rumah-rumah umat Tuhan akan keluar suara sukacita dan sorak sorai seperti pada persta perkawinan (10-11). Pemulihan itu juga dialami secara ekonomi (12-13). 

Tanah-tanah pertanian akan kembali menghasilkan panen, sedangkan padang-padang rumput menghijau menjadi tempat ternak milik umat Tuhan menikmati makanan mereka. Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Tuhan berfirman agar mereka yang sulit percata bertanya langsung kepada-Nya. Ia akan menjawab mereka dan menyingkapkan rencana-Nya.

Firman Tuhan hari ini menunjukan kepada kita bahwa kasih dan kepedulian Alllah kepada umat-Nya tidak akan pernah pudar. Betapapun jahatnya umat Allah karena pelanggaran dan dosa mereka, Allah tetap menginginkan pertobatan sehingga ia bisa mengampuni dan memulihkan mereka. Yeh. 33:11 mengatakan; 
"Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada pertobatan  orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup. Bertobatlah, bertobatlah dari dari hidupmu yang jahat itu! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel?" 

Keterpurukan dalam hidup ini bisa dialami oleh siapapun, baik pribadi mau pun keluarga. Bila demikian, datang lah dan berserulah kepada Tuhan dengan pertobatan. Allah itu baik dan kebaikan-Nya tetap untuk selama-lamanya. "Amin."

Referensi : Renungan HKBP 5 Mei 2019

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel