-->

Terang Tuhan Terbit Atasmu "Yesaya 60 : 1-7"

Syalom sobat sekalian, kali ini beta gabe horas akan menulisakan renungan bagi untuk tetap dalam kerendahan hati dan selalu mensyukuri kasih dan setia dari Allah yang selalu hadir bagi kita. Renungan ini berjudulkan Terang Tuhan Terbit Atasmu "Yesaya 60 : 1-7", untuk mengetahui lebih lanjut silahkan simak dengan sebagai berikut ini.

Terang Tuhan Terbit Atasmu "Yesaya 60 : 1-7". Kitab Yesaya 60 ini merupakan sebuah penghiburan yang disampaikan bagi umat Israel agar mereka tetap optimis menghadapi masa depan dalam menyikapi babak baru kehidupan setelah pembuangan. Melalui nas ini umat Israel kembail diingatkan akan maksud pemilihan Tuhan atas mereka yakni menjadi berkat bagi bangsa-bangsa. Renungan HKBP 22 Desember 2019.
Terang Tuhan Terbit Atasmu "Yesaya 60 : 1-7"

Terang Tuhan Terbit Atasmu "Yesaya 60 : 1-7"

Kitab Yesaya 60 ini merupakan sebuah penghiburan yang disampaikan bagi umat Israel agar mereka tetap optimis menghadapi masa depan dalam menyikapi babak baru kehidupan setelah pembuangan. Melalui nas ini umat Israel kembail diingatkan akan maksud pemilihan Tuhan atas mereka yakni menjadi berkat bagi bangsa-bangsa.

Kasih Allah yang luar biasa akan dinyatakan kepada mereka bahwa dengan kedatangan Mesias, kemuliaan Tuhan akan datang (terbit) ke tengah-tengah umat-Nya. Kegelapan dan kekelaman yang dimaksud tentu dosa dan dampak dari dosa itu sendiri dan kegelapan hanya dapat ditaklukkan oleh terang itu telah datang ke tengah-tengah Israel dan dunia yaitu Kristus Yesus. Dengan demikian bangsa Israel akan menjadi berkat bagi bangsa-bangsa. 

Disebutkan dalam ayat 3 dan 4, bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terang mu dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu." Tidak hanya itu dalam ayat 4-6 disebutkan bahwa bangsa-bangsa, baik anak laki-laki dan perempuan semua akan berhimpun kepada bangsa Israel demikian juga kekayaan bangsa-bangsa akan datang kepada mereka. 

Maksudnya adalah baik bangsa Israel yang berserakan juga bangsa-bangsa lain yang bertobat diceritakan sedang datang berhimpun ke kerajaan itu dan mempersembahkan semua milik dan talenta mereka sebagai korban syukur bagi Tuhan. 

Ini akan membuat mereka (bangsa Tuhan) heran, tercengang sekaligus berbesar hati (ayat 5) sebagai umat Tuhan, walaupun mereka pernah menjadi bangsa yang ditaklukkan dan dibuang sebagai tawananan ke Babel, tetapi mereka akan menjadi bangsa yang luar bisa karena terang kemuliaan Tuhan yang terbit di ayas mereka dan hal itu telah digenapi dengan kedatangan Yesus Kristus sebagai terang dunia.

Nubuatan ini tentunya harus disikapi, direspons. Respons yang diminta berdasarkan ayat 1 ada dua. Yang pertama, "bangkitlah".Kata bangkit berarti bangun lalu berdiri, bangun (hidup) kembali. Kedua, "menjadi teranglah"/ Tidak hanya cukup sekedar bangkit, tetapi harus "menjadi terang".

Kata "menjadi teranglah" berarti, pertama, adanya fakta kegelapan yang harus diterangi, kedua berarti harus ada aksi, bagaiman supaya terang yang sudah dimiliki dapat menerangi kegelapan. Tidak hanya cukup sekedar bangkit, tetapi aktif menjadi terang.

Benarkah kita sudah memiliki terang itu ? Menjadi terang berarti kita harus menerangi, bukan sebaliknya menggelapkan. Sebagai orang yang menjadi terang tentu tidak demikian, ia terlebih dahulu menjadi teladan, sehingga ia dapat menjadi penuntun, petunjuk, bahkan penghangat bagi setiap orang."Amin".

Referensi : Renungan HKBP 22 Desember 2019

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel