-->

Perjanjian Baru Allah "Yeremia 31 : 31-34"

Shalom sobat sekalian, kali ini blog beta gabe horas akan menuliskan sebuah renungan yang akan memberikan kita pembelajaran mengenai hidup yang penuh kepercayaan dan setia kepada Tuhan. Nah di dalam artikel ini mengenai renungan yang berjudul Perjanjian Baru Allah "Yeremia 31 : 31-34". Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai renungan ini, silahkan simak dengan sebagai berikut.

Perjanjian Baru Allah "Yeremia 31 : 31-34". Perikop ini mengisahkan tentang kejahatan umat Israel dan Nabi Yeremia yang diutus Allah untuk mengajak bangsa Israel bertobat dari kejahatannya. Referensi : "Renungan HKBP 1 Sepetember 2019".
Perjanjian Baru Allah "Yeremia 31 : 31-34"

Perjanjian Baru Allah "Yeremia 31 : 31-34"

Perikop ini mengisahkan tentang kejahatan umat Israel dan Nabi Yeremia yang diutus Allah untuk mengajak bangsa Israel bertobat dari kejahatannya. Nabi Yeremia mengingatkan jika bangsa Israel tidak bertobat maka akan datang penghukuman Allah. Akibat kekerasan hati mereka yang tidak mau bertobat, maka pada tahun 612 SM, pasukan Babel yang dipimpin oleh raja Nebukadnezar menyerang Israel dan merebut kota Yerusalem. Dengan kekalahan itu, bangsa Israel dihukum dengan menjadi tawanan negara Babel.

Dalam kondisi tersebut nabi Yeremia datang dan menyampaikan berita sukacita. Allah akan mengadakan perjanjian baru dengan umat-Nya. Allah menyatakan bahwa Dia akan selalu setia kepada umat-Nya. Dalam perjanjian baru itu Allah berfirman melalui nabi Yeremia bahwa merekan akan keluar dari pembuangan dan akan kembali ke tanah air mereka.

Yeremia mengingatkan bahwa mereka tidak boleh bersikap seperti nenek moyang mereka yang dibebaskan Allah keluar dari tanah mesir namun mereka melanggar perjanjian tersebut dengan meninggalkan Allah dan pergi menyembah berhal-berhala yang dilarang oleh Allah. Perjanjian beru ini mengingatkan bahwa Allah tetap mengasihi umat-Nya dan Allah berkata;"Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin merekan dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka menjadi umat-Ku." (ay. 33)

Berita yang disampaikan nabi Yeremi menjadi sebuah berita sukacita bagi setiap orang percaya sebab Allah menjamin pengampunan sepenuhnya terhadap dosa-dosa umat-Nya dan mempererat hubungan antara Allah dan umat-nya. Inisiatif ini datang bukan dari manusia, bukan juga dari pertobatan manusia, melainkan berasal dari Allah sendiri yang sangat mengasihi umat manusia.

Seperti seorang bapa yang mengasihi anaknya, walaupun anaknya selalu melawan, tetapi seorang bapa akan selalu mengasihi dan memberikan kesempatan kepada anaknya untuk bertobat. Demikan kasih Allah kepada anak-anak-Nya tentu lebih besar dari kasih orang tua kepada anaknya. Hal ini ditunjukkan melalui Allah Bapa yang mengutus anak-Nya Yesus Kristus untuk datang dan berkorban demi keselamatan umat manusia.

Pengorbanan Kristus di kayu salib bagi umat manusia menjadi Perjanjian Batu yang berlaku tidak hanya bagi bangsa Israel saja melainkan bagi semua yang percaya kepada-Nya. Kasih Allah yang begitu besar dengan memberikan anak-Nya Yesus Kristus, membuat kita mengingat kasih-Nya kepada kita dan mendorong kita untuk menunjukkan rasa syukur dengan hidup baru di hadapan Tuhan. Kita semakin bersemangat untuk melayani Tuhan dan menyatakan kesetiaan kita, bahwa tidak ilah-ilah lain yang kita sembah selain kepada Allah penyelamat kita."Amin"

Referensi : "Renungan HKBP 1 Sepetember 2019"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel