-->

Yesus Kristus Batu Penjuru "Mazmur 118:22-29"

Shalom saudara bagi saudara-saudara terkasih semua, Apakah semua dalam keadaan sehat ? Semoga kasih Tuhan selalu menyehatkan jiwa dan raga kita karena berkat disetiap hari yang diberi oleh Tuhan kepada kita. Didalam artikel ini akan tersaji mengenai renungan dari Mazmur 118:22-29 dengan judul Yesus Kristus Batu Penjuru, nah semoga renungan ini dapat menjadi berkat kita semua, nah silahkan simak renungan dibawah ini.

Yesus Kristus Batu Penjuru "Mazmur 118:22-29". Mzm. 118:1 mengatakan, "Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya". Amin. Renungan HKBP.
Yesus Kristus Batu Penjuru "Mazmur 118:22-29"

Yesus Kristus Batu Penjuru "Mazmur 118:22-29"

Bayangkan jika anda dalam situasi terkepung dan tidak ada lagi jalan keluar. Semua telah menyerah dan pasrah, tetapi kemudian datanglah pertolongan dan kemenangan diberikan. Situasi yang tadinya mustahil menjadi sebuah sukacita. Inilah luapan perasaan Pemazmur. Semua terjadi karena Tuhan. Sebab kasih setia-Nya untuk selama-lamanya.

Dalam nas disebut " batu yang dibuang, menjadi batu penjuru ", berarti batu yang dianggap tidak berharga sehingga dibuang kemudian menjadi batu yang utama. Bagaimana itu bisa terjadi? Pemazmur menjawab hal itu sebagai "perbuatan ajaib Tuhan". Itulah kondisi yang dialami oleh umat Israel, Pemazmur menyadari benar kondisi tersebut.

Dari kondisi tidak berdaya dan tidak ada lagi harapan untuk selamat tetapu karena kasih anugerah tuhan sehingga umat Israel diubahkan menerima kemenangan dan keselamatan yang daripada Tuhan. Di dalam berita injil, ayat ini menunjuk kepada penggenapan kasih Allah melalui anak-Nya Yesus Kritus.

Dialah batu yang dibuang, yang lahir dalam kehinaan, ditolak oleh dunia, dan menderita tetapi penebusan-Nya di kayu salib, tetapu kemudian menjadi batu penjuru, mejadi dasar keselamatan umat manusia. Tuhan dan juruselamat manusia.

Perikop hari ini menegaskan kepada kita bahwa "kasih setia Tuhan tetap untuk selama-lamanya." Semua itu bisa terjadi bila kita tetap setia dalam jalan Tuhan dan tidak meninggalkan-Nya, apapun yang terjadi. Tuhan akan bekerja dalam kehidupan kita sehingga semuanya akan indah pada waktu-Nya, sesuai dengan kehendak-Nya. Pada waktu itu tiba, kita akan bersorak-sorai dalam sukacita, sebagaimana dikatakan dalam Mzm. 126:5,
"Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai."
Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan itu, tetapi penderitaan-Nya, kematian dan kebangkitan-Nya telah menjadikan Dia sebagai batu penjuru (Kis 4:11). Dia menjadi dasar yang kokoh bagi iman kita, sebab
" tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar ang telah diletakkan yaitu Yesus Kritus" (1 Kor. 3:11).
Oleh karena itu, percayalah kepada-Nya dan jadikanlah Yesus sebagai dasar kehidupan kita, sehingga ketika angin dan badai kehidupan menerpa, kita tidak akan goyah, tetapi tetap teguh dan tetap berpengharapan. Ingatlah sebagaimana Mzm. 118:1 mengatakan, "Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya". Amin.


Referensi : Renungan HKBP 24 Maret 2019

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel