-->

Tuhan Menyertai Orang Percaya "Yosua 5:13-15"

Shalom saudara bagi saudara-saudara terkasih semua, Apakah semua dalam keadaan sehat ? Semoga kasih Tuhan selalu menyehatkan jiwa dan raga kita karena berkat disetiap hari yang diberi oleh Tuhan kepada kita. Didalam artikel ini akan tersaji mengenai renungan dari Yosua 5:13-15 dengan judul Tuhan Menyertaui Orang Percaya, nah semoga renungan ini dapat menjadi berkat kita semua, nah silahkan simak renungan dibawah ini.

Tuhan Menyertai Orang Percaya "Yosua 5:13-15".  Kitab Yosua mencatat peristiwa Israel menyeberangi Sungai Yordan memasuki Kanaan setelah Musa wafat, juga penaklukan dan menetapnya kedua belas suka Israel di Kanaan di bawah pemimpin Yosua. Masuknya Israel ke Kanaan adalah sekitar tahun 1405 SM.
Tuhan Menyertai Orang Percaya "Yosua 5:13-15"

Tuhan Menyertai Orang Percaya "Yosua 5:13-15"

Kitab Yosua mencatat peristiwa Israel menyeberangi Sungai Yordan memasuki Kanaan setelah Musa wafat, juga penaklukan dan menetapnya kedua belas suka Israel di Kanaan di bawah pemimpin Yosua. Masuknya Israel ke Kanaan adalah sekitar tahun 1405 SM. 

Kitab ini meliput 25-30 tahun selanjutnya dalam sejarah Israel, mengisahkan bagaimana Allah memberikan kepada Israel "negeri yang dijanjikan-Nya dengan bersumpah untuk diberikan kepada nenek moyang mereka" (Yos. 21:43).

Bagi bangsa Israel, kota Yerikho adalah salah satu penghalang untuk mencapai tanah Perjanjian. Pada waktu itu Yosua sedang berada dekat kota itu. Dengan kata lain Yosua sedang dekat dengan permasalahan.

Meski berada dalam masalah besar Yosua tidak berkecil hati dan takut, mata rohaninya tetap tertuju kepada Tuhan. Dengan penuh keyakinan ia berpegang kepada janji Tuhan : 
"Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu kuberikan kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa."(Yos. 1:3)
 Sebelum Yosua dan pasukannya melakukan penyerangan atas kota Yerikho, Yosua diingatkan oleh Tuhan, bahwa Tuhan adalah panglima perang yang akan menuntun mereka meraih kemenangan.

Dalam menjelani hidup ini, adalah wajar sebelum melakukan sesuatu kita membuat strategi dan rencana yang matang. Namun kita harus percaya, sehebat apapun kita berencana dan melakukan berbagai strategi dalam kehidupan ini, tetap rancangan Tuhan adalah rancangan terbaik dalam hidup ini. Karena belum tentu yang kita rancangkan itu adalah yang terbaik bagi diri kita, sebagaimana tertulis di Amsal 16:9 :
"Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapu Tuuhanlah yang menentukan arah langkahnya."

Kita harus yakin dan percaya bahwa dalam setiap apapun yang akan kita hadapi dan jalani, Tuhan sudah terlebih dahulu tampil di depan yang menuntun langkah kita dan kita percaya apapun rencana Tuhan adalah yang terbaik bagi hidup kita.

Mempelajari kekuatan dan kelemahan tentu hal yang wajar untuk strategi mendapatkan kemenangan. Namun Tuhan meneguhkan Yosua tidak terfokus pada lawan yang akan dihadapinya, tetapi fokus pada penyertaan dan kuasa Tuhan yang besar.

Terkadang dalam menghadapi persoalan hidup, kita hanya berfokus pada masalah, sehingga yang terjadi adalah menyerah sebelum berperang, menimbulkan keragu-raguan ataupun terlalu menganggap sepela pada setiap persoalan.

Saat ini, kita hendak diingatkan oleh firman Tuhan, bahwa sebesar atau sekecil apapun persoalan yang hendak kita hadapi tetaplah mempercayakan hidup kita kepada kuasa penyertaan Tuhan. Mempercayakan diri pada pimpinan dan bimbingan Tuhan adalah sikap yang bijaksana. Sebesar apapun masalah, takutlah akan Tuhan, sujudlah kepada Tuhan bukan sujud dan takut pada masalah."Amin"


Referensi : Renungan HKBP 3 Maret 2019

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel