-->

Menyembah Tuhan Dalam Roh Dan Kebenaran "Yohanes 4 : 21-16"

Shalom saudara bagi saudara-saudara terkasih semua, Apakah semua dalam keadaan sehat ? Semoga kasih Tuhan selalu menyehatkan jiwa dan raga kita karena berkat disetiap hari yang diberi oleh Tuhan kepada kita. Didalam artikel ini akan tersaji mengenai renungan dari Yohanes 4 : 21-16 dengan judul Menyembah Tuhan Dalam Roh Dan Kebenaran, nah semoga renungan ini dapat menjadi berkat kita semua, nah silahkan simak renungan dibawah ini.
Menyembah Tuhan Dalam Roh Dan Kebenaran "Yohanes 4 : 21-16". Ketika Yesus melakukan perjalanan dari Yerusalem ke Galilea, maka Dia harus melewati Sikhar. Sejenak Yesus beristirahat dan tepat di dekat sumur Yakub. Renungan HKBP.
Menyembah Tuhan Dalam Roh Dan Kebenaran "Yohanes 4 : 21-16"

Menyembah Tuhan Dalam Roh Dan Kebenaran "Yohanes 4 : 21-16"

Ketika Yesus melakukan perjalanan dari Yerusalem ke Galilea, maka Dia harus melewati Sikhar. Sejenak Yesus beristirahat dan tepat di dekat sumur Yakub. Seorang perempuan Samaria darang hendak mengambil air ke sumur itu dan bertemu dengan Yesus. Sikhar daerah yang terletak antara Yerusalem dengan Galilea yang dihuni orang Samaria.

Perempuan Samaria ini belum tahu bahwa Yesus adalah Tuhan. Terjadi percakapan lebih dalam lagi antara Tuhan Yesus dengan perempuan Samaria itu. Tuhan berbicara mengenai apa yang Tuhan berikan tidak sama dengan apa yang dunai berikan. Tuhan memberikan air hidup yang mampu memenuhi dahaga hati kita, dimana tak satupun dan apapun di dunia ini yang bisa memuaskannya.

Tuhan tahu bahwa perempuan Samaria ini haus dan lapar akan Tuhan. Sisi hidupnya ada yang kosong yang hanya TUhan saja yang dapat mengisinya. Manusia diciptakan dengan tiga macam kebutuhan, yaiut jasmani, jiwani dan rohani. Faktor kebutuhan rohani, hanya dapat diisi oleh Tuhan yang menciptakan kita dan tidak dapat digantikan oleh apapun juga.

Cukup banyak kita melihat orang-orang dunia yang terkesan memiliki segalanya secara materi dan kekuasaan tetapi hidup mereka kosong dan hampa. Dunia tidak bisa memberi kepuasan, akan selalu merasa kurang dan tidak pernah ada kata cukup. Tuhan memberi lebih dari sekedar materi maupun kekuasaan.

Karena itulah ketika perempuan Samaria itu mendengar tentang air hidup yang memuaskan, iapun ingin Tuhan memberikannya kepadanya. Ayat 26, kata Yesus kepadanya : 
"Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau." Tuhan Yesus menyatakan diri-Nya kepada perempuan ini.
Kisah perempuan Samaria di sumur ini mengajarkan kepada kita bahwa Allah mengasihi kita terlepas dari kehidupan kita yang maksiat sekalipun. Allah benar-benar menghargai kita hingga ia secara aktif  mencari kita, untuk menyambut kita ke dalam persekutuan yang dekat dengan-Nya. Setiap orang yang memiliki perjumpaan pribadi dengan Tuhan pasti akan mengalami perubahan hidup yang cepat.

Mereka akan meninggalkan hidup yang lama, yang sia-sia dan berbalik kepada Tuhan, meninggalkan segala yang dimiliki dulu dan mengutamakan Yesus di dalam hidupnya, sebab kita tahu bahwa Yesus adalah segalanya bagi kita.

Kita melihat dan mendengar begitu banyak orang ketika mereka berjumpa dan menerima Yesus, mereka meninggalkan segalanya dan menerima resiki penolakan dan aniaya karena cinta yang luar biasa kepada Tuhan. Perjumpaan dengan Tuhan Yesus selalu membaca roh kita menjadi berkobar-kobar dan bersemangat untuk melayani Tuhan."Amin."


Referensi : Renungan HKBP 20 Oktober 2019

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel