-->

Menjadi Pemberita Injil Kristus "Galatia 1 : 11-18"

Shalom saudara bagi saudara-saudara terkasih semua, Apakah semua dalam keadaan sehat ? Semoga kasih Tuhan selalu menyehatkan jiwa dan raga kita karena berkat disetiap hari yang diberi oleh Tuhan kepada kita. Didalam artikel ini akan tersaji mengenai renungan dari Galatia 1 : 11-18 dengan judul Menjadi Pemberita Injil Kristus, nah semoga renungan ini dapat menjadi berkat kita semua, nah silahkan simak renungan dibawah ini.
Menjadi Pemberita Injil Kristus "Galatia 1 : 11-18". Paulus menyampaikan ajarannya di perikop ketika ia berhadapan dengan guru-guru palsu. Para guru palsu menyerang Paulus dan meragukan kerasulannya. Mereka mengatakan bahwa Injil yang diberitakan adalah Injil Palsu. Renungan HKBP.
Menjadi Pemberita Injil Kristus "Galatia 1 : 11-18"

Menjadi Pemberita Injil Kristus "Galatia 1 : 11-18"

Paulus menyampaikan ajarannya di perikop ketika ia berhadapan dengan guru-guru palsu. Para guru palsu menyerang Paulus dan meragukan kerasulannya. Mereka mengatakan bahwa Injil yang diberitakan adalah Injil Palsu. 

Namun semua serangan-serangan mereka terhadap Paulus, justru menjadi kesempatan bagi Paulus untuk menceritakan pengalaman pertobatan dan karya Allah yang luar bisa dalam hidupnya. Paulus justru memakai kesempatan tersebut untuk bersaksi dan memberitakan Injil Kristus.

Untuk menjelaskan keabsahan Injil Yesus Kristus yang diterimanya, Paulus merasa perlu menceritakan bagaimana hidupnya dahulu sebelum berjumpa Kristus. Dulunya ia sangat fanatik terhadap Hukum Taurat sehingga berjuan menganiaya dan membinasakan jemaat Allah yang percaya pada Kristus. 

Namun perjumpaannya dengan Yesus dalam perjalanan menuju Damsyik telah mengubah segalanya. Paulus yang dulu adalah anti Kristus justru dipakai Allah memberitakan tentang Kristus yang dulu pernah ia aniaya. Hal ini membuktikan bahwa Injil yang ia terima adalah Injil Kristus, tetapi juga bahwa Injil itu telah mengubah hidup Paulus.

Paulus menegaskan bahwa ia menjadi pemberita Injil bukan karena kehendaknya pribadi, melainkan karena kehendak Allah. Ia menegaskan bahwa ajarannya buka berasal dari manusia, melainkan dari Allah sendiri melalui penyataan Yesus Kristus. Sejarah hidupnya membuktikan hal tersebut. 
Pertama, ia dahulu seorang Yahudi saleh yang sekaligus penganiaya jemaat Tuhan. Namun, Tuhan yang memilih dia, mengutusnya untuk pergi memberitakan Injil kepada bangsa-bangsa non-Yahudi (13-16). 

Kedua, Paulus belajar Injil langsung dari Allah di tanah Arab, sebelum ia bertemu dengan rasul Petrus dan tokoh gereja di Yerusalem, Yakobus (17-19). 

Ketiga, pelayanan Paulus di seluruh daerah Siria dan Kilikia menggema sampai ke jemaat di Yudea, sehingga mereka memuliakan Allah (21-24). Perjumpaan dengan Kristus telah mengubah Paulus dari penganiaya jemaat menjadi pemberita Injil sejati.
Panggilan Allah terhadap Paulus juga berlaku kepada kita semua orang-orang percaya. Kita semua terpanggil untuk memuliakan Allah melalui sikap dan tingkah laku yang selalu memuliakan nama Tuhan.

Sebagai manusia baru yang telah ditebus oleh Yesus Kristus, orang-orang Kristen, siapapun dan apapun pekerjaannya, haruslah siap sedia untuk memberitakan Injil, baik atau tidak baik waktunya, melalui berbagai ragam tugas dan karunai yang Tuhan berikan.

Tuhan ingin supaya kita semua menjadi alat perpanjangan tangan Tuhan, memberitakan Injil dan menjadi berkat bagi dunia. Kiranya melalui sikap hidup dan perbuatan orang-orang percaya, berita Injil semakin diperluas dan semakin banyak orang mengenal Dia. "Amin."


Referensi : Renungan HKBP 10 Maret 2019

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel