-->

Penyertaan Tuhan Bagi Orang Yang Setia "Daniel 3:21-29"

Shalom saudara bagi saudara-saudara terkasih semua, Apakah semua dalam keadaan sehat ? Semoga kasih Tuhan selalu menyehatkan jiwa dan raga kita karena berkat disetiap hari yang diberi oleh Tuhan kepada kita. Didalam artikel ini akan tersaji mengenai renungan dari Daniel 3:21-29 dengan judul Penyertaan Tuhan Bagi Orang Yang Setia, nah semoga renungan ini dapat menjadi berkat kita semua, nah silahkan simak renungan dibawah ini.


Penyertaan Tuhan Bagi Orang Yang Setia "Daniel 3:21-29"

Sekitar tahun 606 SM Yehuda yang dipimpin raja Yoyakim menderita di bawah penjajahan bangsa Babel. Banyak dari umat Israel yang ditawan di Babel. Pada waktu itu raja Nebukadnezar memerintahkan seluruh penduduk di Babel untuk menyembah sebuah patung emas yang tingginya 60 hasta (30 m), jika menolak maka akan dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala. 

Sadrakh, Mesakh dan Abednego adalah sebagian dari orang-orang yang menolak menyembah patung tersebut. Ditambah dengan kecemburuan dari orang-orang dekat raja, mereka bertiga dilaporkan kepada raja. Mendengar laporan tersebut raja mejadi marah dan kemudian mengancam mereka untuk dimasukkan ke dalam api yang menyala-nyala.

Kesetiaan mereka bertiga diuji oleh ancaman raja Nebukadnezar. Dalam keadaan terancam Sadrakh, Mesakh dan Abednego menunjukkan bahwa mereka lebih takut kepada Allah dari pada ancaman kematian. Mereka menjawab raja dengan mengatakan bahwa Allah yang mereka sembah mampu untuk melepaskan mereka dari perapian yang menyala-nyala itu. 

Tetapi jika seandainya Allah tidak menolong, mereka juga rela mati demi kesetiaan mereka terhadap Allah (17-18). Akibatnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego dihukum dan dilemparkan ke api yang menyala-nyala, namun Allah membuat sebuah keajaiban, mereka tidak terbakar bahkan Raja melihat bahwa mereka berjalan-jalan dalam api yang besar itu dan akhirnya raja mengeluarkan mereka dari api tersebut. 

Kejadian itu menjadikan raja memuji Allah dan mengeluarkan perintah bahwa semua orang harus hormat kepada Allah yang disembah oleh Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Hidup sebagai orang beriman ada banyak sekali tantangan yang menguji iman percaya kita. Tantangan tersebut bisa berupa ancaman, penderitaan, kesusahan tetapi juga bisa berupa godaan seperti kenikmatan, kekayaan, jabatan dan berbagai hal lainnya. 

Berbagai tantangan itu menguji iman percaya kita : Apakah kita tetap setia kepada Allah dalam susah dan senang ? Orang beriman akan tetap teguh dan setia sebab Allah sendiri yang menyertai serta campur tangan dalam setiap tantangn tersebut dan kemudian memberi jalan keluar. Kita juga meyakini bahwa tujuan hidup manusia bukan hanya di dunia ini saja melainkan memperoleh hidup kekal. Sebab itu jadilah pemenang, sebagaimana Wahyu 2:10 mengatakan : "Hendaklah engkau setia sampai mati dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan."Amin.


Referensi : Renungan HKBP 02 Juni 2019

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel