-->

Pengampunan Bagi Orang Yang Rendah Hati "Yesaya 57 : 14-21"

Shalom bagi sobat semua, semoga tetap didalam kebenaran Kasih Tuhan. Didalam kehidupan setiap orang pasti memiliki keinginan-keinginan yang harus dicapai dan semua berusaha akan hal itu, namun masih banyak yang menjalankannya dengan cara tidak baik. Nah didalam artikel ini kita diajarkan untuk bisa hidup di dalam kerendahan hati dalam mencapai semua kehidupan kita bersama dengan Allah. Artikel ini bertemakan Pengampunan Bagi Orang Yang Rendah Hati "Yesaya 57 : 14-21", untuk mengetahui lebih lanjut silahkan simak dengan sebagai berikut ini.

Artikel ini bertemakan Pengampunan Bagi Orang Yang Rendah Hati "Yesaya 57 : 14-21". Semua orang merindukan hidup berkecukupan dan sejahtera. Tetapi terkadang ketika sudah merasakan kesejahteraan banyak orang melupakan asalnya dan menjadi sombong. Referensi : Renungan HKBP 15 September 2019.
Kasih Allah Bapa

Pengampunan Bagi Orang Yang Rendah Hati "Yesaya 57 : 14-21"

Semua orang merindukan hidup berkecukupan dan sejahtera. Tetapi terkadang ketika sudah merasakan kesejahteraan banyak orang melupakan asalnya dan menjadi sombong. Hal demikian yang terjadi pada kehidupan umat Israel. Hidup dalam kemapanan telah membuat mereka lupa diri dan lupa akan Tuhan.

Allah yang selama ini memberikan anugerah penyertaan-Nya dilupakan dan mereka mengganti Allah dengan pengandalan kekuatan manusia dan penyembahan berhala. Kehidupan mereka sehari-hari ditandai dengan ketamakan, loba, penindasan terhadap orang kecil dan kejahatan lainnya. Mereka lupa bahwa kehidupan yang mereka nikmati merupakan karya anugerah Tuhan semata.

Kesombongan umat israel mengantar mereka menuju pembuangan di Babel. Allah sendiri yang membuang mereka ke Babel oleh karena dosa dan kebebalan mereka. Kemarahan Tuhan menjadi nyata manakala ia mendapati bahwa umat-Nya sendiri kini telah menjauh dari Dia. 

Pembuangan di Babel adalah kensekuensi dari umat Tuhan kala mereka tidak hidup setia dan mengandalkan kekuatan diri sendiri. Tuhan tidak lagi dilihat sebagai yang terutama dalam kehidupan mereka. Tuhan tergantikan dengan berbagai bentuk berhala, yang oleh firman Tuhan disebut sebagai perzinahan. Akibatnya mereka harus menanggung penderitaan itu di tanah pembuangan.

Meski demikian Allah itu penuh kasih dan kemurahan. Ia tidak membiarkan umat-Nya terus berada dalam penghukuman dan penderitaan. Ia membuka lebar-lebar pintu maaf dan memberi pengampunan asalkan umat-Nya menyesal akan perbuatannya dan mau bertobat. Inilah yang Tuhan inginkan dari kehidupan umat-Nya: kerendahan hati. 

Tanpa kerendahan hati tidak akan ada penyesalan dan pertobatan. Itulah sebabnya Allah berkata dalam Yes. 57:15:"...Aku bersemayam di tempat tinggi dan ditempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk."

Firman Tuhan mengajak kita untuk selalu hidup rendah hati di hadapan Tuhan dan sesama. Sebab Tuhan menentang orang-orang yang congkak dan tinggi hati. Firman Tuhan mengingatkan bahwa beta[a Tuhan akan selalu membuka kasih-Nya kepada kita asalkan kita datang dengan penuh kerendahan hati kepada-Nya. 

Itulah janji Tuhan bagi rang percaya yang dengan penuh kerendahan mengaku dosan dan bertekad untuk bertobat. Kiranya setiap orang percaya selalu hidup dalam kerendahan hati dan bersedia untuk selalu diperbaharui di dalam Tuhan sehingga damai sejahtera tuhan senantiasa mengiringi kehidupan kita."Amin."

Referensi : Renungan HKBP 15 September 2019

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel