-->

Tuhan Adalah Gembalaku "Mazmur 23 : 1-6"

Shalom saudara bagi saudara-saudara terkasih semua, Apakah semua dalam keadaan sehat ? Semoga kasih Tuhan selalu menyehatkan jiwa dan raga kita karena berkat disetiap hari yang diberi oleh Tuhan kepada kita. Didalam artikel ini akan tersaji mengenai renungan dari Mazmur 23 : 1-6 dengan judul Tuhan Adalah Gembalaku : menuruti segala Perintah-Nya, nah semoga renungan ini dapat menjadi berkat kita semua, nah silahkan simak renungan dibawah ini.


Tuhan Adalah Gembalaku "Mazmur 23 : 1-6"

Mazmur 23 ini dilatarbelakangi oleh perjalanan dan pengalaman rohani Daud yang acapkali mengalami pengembalaan Tuhan sampai ia memasuki usia senja. Daud bergantung sepenuhnya pada Tuhan dan menjadikan sebagai Gembala. Kerena Tuhan mengasihi, memelihara, melindungi, membimbing dan menyegarkan. Maka walaupun dalam lembah kekelaman Daud tidak takut sebab Tuhanlah Gembala yang baik. 

Mazmur ini, bersumber dalam pikiran Tuhan dan diilhamkan oleh Roh Kudus, mengungkapkan perhatian dan pemeliharaan-Nya yang tekun atas mereka yang mengikut Dia. Mereka merupakan sasaran kasih ilahi yang sangat dihargai-Nya. Dia peduli sebagaimana seorang ayah mempedulikan anak-anaknya dan seorang gembala terhadap domba-dombanya. 

Selain sebagai raja atas Israel, dimasa hidupnya Daud memiliki pengalaman hidup sebagai gembala. Meski kambing domba yang digembalakannya hanya berjumlah 2-3 ekor ia melakukan tugasnya dengan penuh kesetiaan. Dengan penuh kesasabaran ia membimbing kambing dombanya ke padang yang berumput hijau supaya cukup makanan dan ke air yang tenang, bahkan ia rela mempertaruhkan nyawanya demi keselamatan kambing dombanya dari terkaman binatang buas. 

"Hambamu ini biasa menggembalakan kambing domba ayahnya, Apabila datang singa atau beruang, yang menerkam seekor domba dari kawanannya, maka aku mengejarnya, menghajarnya dan melepaskan domba itu dari mulutnya. Kemudian apabila ia berdiri menyerang aku, maka aku menangkap janggutnya lalu menghajarnya dan membunuhnya."(1 samuel 17:34-35).

Berdasarkan pengalaman inilah tercipta Mazmur 23 ini. Daud menyadari dan merasakan betapa Tuhan sangat mengasihi dan memperhatikan hidupnya seperti seorang gembala yang bergitu mempedulikan domba-dombanya sehingga iapun berkata. "Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, ia membimbing aku ke air yang tenang, ia menyegarkan jiwaku." (Mazamur 23:2).

Mazmur ini sangat menarik untuk kita renungkan, ketika Allah digambarkan hadir sebgai Gembala di tengah-tengah kehidupan umat-Nya terlebih jika kita merenungkannya ke dalam kehidupan pribadi kita masing-masing. Sebagaimana yang diungkapkan Tuhan Yesus menjadi Gembala yang memberikan nyawa-Nya bagi domba-dombanya (Gembala yang baik), bahwa Allah adalah satu-satunya "Jalan kebenaran dan hidup" di luar Tuhan mustahil kita dapat menjalani jalan yang benar dan mendapatkan hidup. 

Sebab hidup seekor domba tergantung kepada gembala yang menuntunnya, namun Tuhan Yesus lebih dari penuntun saja tetapi ia menjadi gembala yang memberikan nyawa-Nya bagi keselamatan domba-domba-Nya. Maka tidak ada lagi kasih yang lebih besar yang dapat melampaui gembala yang mau memberikan nyawanya bagi domba-dombanya yaitu Tuhan Yesus Kristus. Tuhan bukan menuntun kita seperti gembala gajian namun Allah menggembalakan kita sebagai domba kepemilikan-Nya. Tuhanlah yang akan mencukupkan segala kebutuhan umat-Nya bukan saja hanya untuk dapat hidup  namun lebih dari itu agar umat-Nya mengenal jalan kebenaran. Amin.


Refeensi : Renungan HKBP 28 April 2019

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel