-->

Tuhan Kekuatan Di Tengah Pergumulan "Habakuk 3 : 14-19"

Shalom saudara bagi saudara-saudara terkasih semua, Apakah semua dalam keadaan sehat ? Semoga kasih Tuhan selalu menyehatkan jiwa dan raga kita karena berkat disetiap hari yang diberi oleh Tuhan kepada kita. Didalam artikel ini akan tersaji mengenai renungan dari Habakuk 3 : 14-19 dengan judul Tuhan kekuatan di tengan pergumulan, nah semoga renungan ini dapat menjadi berkat kita semua, nah silahkan simak renungan dibawah ini.


Tuhan Kekuatan Di Tengah Pergumulan "Habakuk 3 : 14-19"

Habakuk hidup pada zaman dimana bangsa Israel ditindas oleh musuh-musuhnya. Bukan hal yang mudah baginya untuk dapat terus mempertahankan imannya. Masa-masa yang sukar dimana musuh senantiasa menindas, membuat semua aspek kehidupannya terpengaruh. 

Ladang yang biasanya menjadi tempat yang mendatangkan penghasilan dan merupakan tempat tumpuhan bagi penghidupannya tidak lagi membuahkan hasil. Ternak yang menjadi harta kekayaannya terhalau dari kurungannya, tidak ada lafi simpanan baginya. Sedangkan dia mempunyai kebutuhan.

Dari keadaan dan situasi inilah Habakuk menyempaikan doa kepada Tuha, dari doanya (pasal 3), kita dapat mengerti bahwa Habakuk kini memahami bahwa tidak pernah sekalipun Allah tidak melihat, apalagi tidak perduli terhadap umat-Nya. 

Allah selalu bertindak tepat pada saat dan dengan cara-Nya yang paling bijaksana. Habakuk menyediakan diri menanti jawaban Tuhan. Ia sungguh bertemu dan mengenal Dia bukan hanya sebagai Allah yang kudus, tetapi juga berdaulat, adil dan setia. 

Habakuk menuliskan doanya dalam bentuk mazmur dan menggambarkan iman yang tegas (3:17-19) yang berbunyi, 
" sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak dalam Tuhan, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku. Allah Tuhanku itu kekuatanku : Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku."
Masa yang sukar sering menarik kita untuk menjauh dari Tuhan Allah. Masa yang sukar menyebabkan kita terfokus hanya pada masalah. Dampaknya hidup kita menjadi kehilangan arah. Kita terpenjara di dalam masa yang sukar. Padahal masa yang sukar itu biasa, sebagaimana dikatakn oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus : 
" Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuata manusia. Sebab Allah setia dan karena itu ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatan mu. Pada waktu kamu dicobai ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya (1 Korintus 10:13)."
Masa yang sukar adalah masa yang biasa dan tidak lebih kuat dari kita. Tuhan Allah itu setia dan dalam kesetiaan-Nya, Dia tidak akan pernah membiarkan kita mengalami masa yang sukar melampaui kekuatan kita. Tuhan Allah sendiri yang menjamin bahwa Dia pasti memberikan solusi yang kita butuhkan dalam masa yang sukar. Amin.


Referensi : Renungan HKBP 04 Agustus 2019

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel